Rabu, 27 Maret 2013

Bekerja di kantor turunkan produktivitas




Baru-baru ini tampaknya CEO Yahoo! memberikan kebijakan yang membuat karyawannya kebakaran jenggot. Setelah pada tahun 2012 dia mengumumkan akan tetap bekerja meski sedang hamil, kali ini die menetapkan peraturan bahwa staff Yahoo! tak diperbolehkan bekerja dari jarak jauh, alias tidak datang ke kantor.

Keputusan ini dinilai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja staff Yahoo! Hasil presentasi mengungkapkan bahwa peraturan ini dibuat untuk mendorong interaksi dan pengalaman yang terjadi antar staff di kantor.

Namun menurut Mark Dixon, CEO Regus Group, meminta staff untuk hadir di lokasi yang tetap pada jam yang ditentukan merupakan praktik manajemen yang ketinggalan zaman. Praktik semacam ini telah dimentahkan dengan adanya laptop, smartphone, tablet, dan cloud.

Salah satu penelitian yang dilakukan tahun lalu pada sekitar 20.000 eksekutif di dunia menemukan bahwa 72 persen orang menganggap kerja dengan jam dan tempat yang fleksibel akan membuat bisnis lebih produktif. Sementara 63 persen menganggap bahwa jam kerja yang fleksibel akan membuat karyawan lebih termotivasi dan berenergi. Dengan waktu yang fleksibel karyawan bisa menyeimbangkan kehidupan bekerja dan keluarganya dengan lebih baik. Mereka akan menghargai fleksibilitas yang diberikan perusahaan sebagai pendorong semangat kerja. Untuk itu, membatasi fleksibilitas mereka akan membahayakan produktivitas karyawan.

Meski begitu, Yahoo! mungkin tepat dalam satu hal, bahwa bekerja dari rumah juga bisa mengganggu produktivitas. Beberapa alasan pekerjaan di rumah bisa terganggu adalah akibat adanya keluarga yang menuntut perhatian (sebanyak 59 persen), kesulitan berkonsentrasi penuh pada pekerjaan (sebanyak 43 persen), serta kurangnya peralatan kantor yang dibutuhkan (sebanyak 32 persen). Para karyawan juga akan merasa kehilangan interaksi kreatif dengan orang lain.

Peraturan Yahoo! bisa jadi dibuat karena mereka memiliki karyawan rumahan yang tak bekerja seefektif karyawan yang ada di tempat kerja. Namun seharusnya manajemen yang baik harus mampu memotivasi karyawan di manapun mereka berada. baik ketika karyawan bekerja pada jarak jauh maupun di kantor.

Bekerja jarak jauh juga bukan berarti karyawan harus bekerja di rumah. Mereka juga bisa melakukan pekerjaan di tempat lain yang membuat mereka lebih nyaman dan produktif, seperti di perpustakaan, kedai kopi, atau di tempat lainnya. Jika menghubungkan kinerja dan hasil akhir, banyak orang tentu lebih memilih bekerja di tempat yang membuat mereka lebih nyaman dan produktif.

Sekitar 73 persen orang setuju bahwa bekerja di tempat ketika selain rumah dan kantor, yaitu tempat yang membuat mereka nyaman membuat mereka lebih produktif. Bukti menunjukkan bahwa kenyamanan bisa mempengaruhi kinerja dan produktivitas seseorang. perusahaan bisnis yang memaksa staff bekerja di lokasi dan waktu yang membuat karyawannya tak nyaman sebaiknya berhati-hati akan kehilangan produktivitas staff mereka.

Sumber:
merdeka.com


0 komentar:

Posting Komentar

 
;