Baru-baru
ini tampaknya CEO Yahoo! memberikan kebijakan yang membuat karyawannya
kebakaran jenggot. Setelah pada tahun 2012 dia mengumumkan akan tetap bekerja
meski sedang hamil, kali ini die menetapkan peraturan bahwa staff Yahoo! tak
diperbolehkan bekerja dari jarak jauh, alias tidak datang ke kantor.
Keputusan
ini dinilai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja staff Yahoo! Hasil
presentasi mengungkapkan bahwa peraturan ini dibuat untuk mendorong interaksi
dan pengalaman yang terjadi antar staff di kantor.
Namun
menurut Mark Dixon, CEO Regus Group, meminta staff untuk hadir di lokasi yang
tetap pada jam yang ditentukan merupakan praktik manajemen yang ketinggalan
zaman. Praktik semacam ini telah dimentahkan dengan adanya laptop, smartphone,
tablet, dan cloud.
Salah
satu penelitian yang dilakukan tahun lalu pada sekitar 20.000 eksekutif di
dunia menemukan bahwa 72 persen orang menganggap kerja dengan jam dan tempat
yang fleksibel akan membuat bisnis lebih produktif. Sementara 63 persen
menganggap bahwa jam kerja yang fleksibel akan membuat karyawan lebih
termotivasi dan berenergi. Dengan waktu yang fleksibel karyawan bisa
menyeimbangkan kehidupan bekerja dan keluarganya dengan lebih baik. Mereka akan
menghargai fleksibilitas yang diberikan perusahaan sebagai pendorong semangat
kerja. Untuk itu, membatasi fleksibilitas mereka akan membahayakan
produktivitas karyawan.
Meski
begitu, Yahoo! mungkin tepat dalam satu hal, bahwa bekerja dari rumah juga bisa
mengganggu produktivitas. Beberapa alasan pekerjaan di rumah bisa terganggu
adalah akibat adanya keluarga yang menuntut perhatian (sebanyak 59 persen),
kesulitan berkonsentrasi penuh pada pekerjaan (sebanyak 43 persen), serta
kurangnya peralatan kantor yang dibutuhkan (sebanyak 32 persen). Para karyawan
juga akan merasa kehilangan interaksi kreatif dengan orang lain.
Peraturan
Yahoo! bisa jadi dibuat karena mereka memiliki karyawan rumahan yang tak
bekerja seefektif karyawan yang ada di tempat kerja. Namun seharusnya manajemen
yang baik harus mampu memotivasi karyawan di manapun mereka berada. baik ketika
karyawan bekerja pada jarak jauh maupun di kantor.
Bekerja
jarak jauh juga bukan berarti karyawan harus bekerja di rumah. Mereka juga bisa
melakukan pekerjaan di tempat lain yang membuat mereka lebih nyaman dan
produktif, seperti di perpustakaan, kedai kopi, atau di tempat lainnya. Jika
menghubungkan kinerja dan hasil akhir, banyak orang tentu lebih memilih bekerja
di tempat yang membuat mereka lebih nyaman dan produktif.
Sekitar
73 persen orang setuju bahwa bekerja di tempat ketika selain rumah dan kantor,
yaitu tempat yang membuat mereka nyaman membuat mereka lebih produktif. Bukti
menunjukkan bahwa kenyamanan bisa mempengaruhi kinerja dan produktivitas
seseorang. perusahaan bisnis yang memaksa staff bekerja di lokasi dan waktu
yang membuat karyawannya tak nyaman sebaiknya berhati-hati akan kehilangan
produktivitas staff mereka.
Sumber:
merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar