Kamis, 18 Juni 2020

Gunung Nepo Parepare ( Bulu Nepo ) ±815 MDPL


Pos 4 Bulu Nepo. Doc : 2017

Gunung Nepo atau biasa dikenalnya dengan Bulu Nepo adalah lokasi camping yang juga sebagai puncak tertinggi tiga perbatasan Kota Parepare, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Barru bagi kalangan pendaki, Pramuka dari semua kalangan daerah disekitarnya untuk sekedar melepas penat dari hiruk pikuk keramaian kota .

Gunung Nepo ini hanyalah level bukit karena ketinggiannya ±815 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). 

Rekaman GPS Jalur Bulu Nepo. Doc 2018
Perjalanan ke bukit ini lumayan juga rasanya yang panas karena berada hanya beberapa kilometer dari pesisir laut. Selain itu jalur pendakiannya yang panjang kurang lebih rutenya total ±12 kilometer dapat ditempuh sekitar 3-4 jam tanpa beban berat dan 7-8 jam dengan beban bahan makanan yang lezat menambah ciri khas gunung ini. 

Suasa pemandangannya tak kalah indah dengan suguhan padang rumput savana yang menghijau dimusim yang normal. sebaliknya saat musim kemarau luar biasa gersang nya berdebu dan bahkan kebakaran dibeberapa jalur. Rute Bulu Nepo yang tergilas zaman kini sudah bukan jalur Bulu Nepo yang dulu namun para pendaki yang ingin refresing punya cerita buat anak cucu kelak ataupun cerita dalam tongkrongan sebaiknya mencoba ke tempat ini. Melihat Tenggelamnya Sunset di lautan dan kelap-kelip kota Parepare saat malam hari dan indahnya pantulan cahaya Bulan Purnama yang menyala pada Danau Sidenreng dan Danau Tempe.


Entry Point Desa Terakhir – Pos 1 (  04003’36.2” S 119040’07.4” E ) ±306 MDPL ±1 jam
Entry Point Samping Masjid. Doc: 2017
Ketempat ini starnya kebanyakan dari daerah Wattang Bacukiki di koordinat Googlemaps ( -4.055510, 119.658443 ) pas samping masjid Al Mujahidin. Tak ada gerbang atau penanda semacam penunjuk arah atau tulisan. Hanya melewati jalan setapak samping rumah warga menuju kearah hutan tempat mereka berkebun. Jadi jika ingin kemari sebaiknya ada teman yang anterin atau mau pake peta buta lebih mantap. Tak jauh berjalan akan menemukan jalur motor lalu ikuti saja jalur motor itu yang pastinya arah yang mendaki ya bukan yang turun.
Sepanjang pendakian akan berpapasan dengan motor Pengangkut Ballo'.
Doc : 2018
Dahulu hanyalah jalan setapak, dari tahun ketahun dilalui motor pa’ballo (sejenis petani minuman keras khas Sulawesi Selatan) akhirnya sudah bisa sampai kaki gunung deh dengan motor. Namun jangan lupa tabahkan hati kuatkan tekad jika ingin mendaki disini ya karena kadang lelahnya berjalan tiba-tiba ada motor lewat. Selanjutnya melewati hutan jati dengan perjalanan yang awalnya agak melandai namun semakin menanjak dan menanjak dan rasanya sangat gerah karena daerah perbukitan dataran rendah pastinya pengap.
Sekitar sejam berjalan bagi yang bawa ransel kerel akan menemui pos 1  

Pos 1 Doc: 2012

tanpa ada penanda pos saya menganggapnya saja pos 1 karena tempat ini pemandangan sudah agak terbuka selepas hutan, berada di pinggir jurang bukit dan sering terasa sejuk setelah gerah lalu dihempas angin.


Pos 1 ke pos 2 (  04004’05.5 S 119040’56.1” E ) ±508 MDPL ±1 jam

Jalur Pos 1 Ke Pos 2. Doc : 2017
Jalurnya ada dua, motor dan jalan setapak perbukitan penghujung jalannya akan tetap bertemu. Sebaiknya milih jalur perbukitan langsung nanjak namun terbuka, jadi jangan coba-coba melalui jalur ini di jam siang kecuali anda memang ingin mencobanya. Sepanjang jalur ini pemandangannya memang indah sudah tampak sebagian kota Parepare dan hamparan laut lepasnya, saat melewati sore akan tampak sunset indah yang tenggelam dilautan. Tak lama nanjak akan melewati kembali jalur motor dan sudah landai dan kadang agak turun sedikit dengan suasana pohon-pohon dan semak belukar, saat ini beberapa ada bekas kebun. Sampai tiba dapat rumah kebun disamping jalur.

Pos 2-pos 3 (  4004’06.2” S 119041’27.5” E ) ± MDPL ±45 menit
Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pertama Indonesia Antara Pos 2 Ke Pos 3
Bulu Nepo. Doc 2019
Perjalan star dari rumah pos 2 tadi ini langsung juga ada percabangan keduanya jalurnya rata, pilih kekiri berarti kita akan ke Meriam ( Meriam besi jaman dahulu) dan akan ada sumber air sekitar tempat ini berupa mata air. Dari rumah harus pilih kanan ya lalu terus dapat cabang lagi pilih yang kiri yang datar dan agak terbuka karena ke kanan rutenya masuk hutan dan penurunan. Lanjut aja terus sampai dapat rumah kebun lagi tanpa dinding.  Rumah ini meripakan tempat istirahat para pencari Ballo’ dan sekitar rumah itu ada sumber air berupa sungai kecil musiman.

Pos 3 – pos 4 (  4004’33.4” S 119041’42.7” E ) ±694 MDPL ±45 menit
Pos 3 Rumah Kebun tanpa dinding. Doc : 2017

Star dari pos 3 tadi kita melewati hutan awalnya landai lalu lumayan nanjak melewati jalur kiri dari rumah jalur motor, jalur kanan dari rumah kebun jalan setapak yang dahulu dikenal dengan sebutan jalur Batu menangis yang lumayan terasa nanjaknya melewati jalur batu-batu karang yang rasanya memang mau menangis krn rutenya mungkin. Tiba di puncak punggungan jalur itu lalu penurunan dan terlihat akan lepas dari hutan namun jalurnya nanjak panjang, saat melwati jalur terbuka ini sudah terlihat padang savana yang indah dimusim hujan, sebelah kanan terlihat kota parepare dan sebagian daerah Kabupaten Barru.  Tempat ini sangat pas untuk beristirahat sejenak karena puncak bukit savana yang terlihat ujung jalurnya adalah pos 4. Lanjut naik dapatlah padang savana yang lumayan landai untuk camp dan dapat melihat pemandangan kota parepare dan di pos ini ada sumber air berupa rembesan sekitar 100 meter agak turun masuk hutan. Pos 4 ini merupakan tempat favorit saya untuk camp jauh dari hiruk pikuk kota Parepare.

Pos 4 – pos 5 (  4004’43.5” S 119042’41.2” E ) ±730 MDPL ±1 jam


Pos 4 Bulu Nepo Doc : 2012, 2018, 2019
Star dari pos 4 akan melewati naik turun bukit dan kadang terbuka tertutup denga rute jalur motor, sepanjang perjalanan sudah tidak dapat lagi melihat kota parepare. Sekitar 30 menit berjalan akan dapat penghujung turunan dan akan nanjak panjang, sampai dapat sebuah pohon mente hidup sendiri ditengah padang dan ada batu besar dibawahnya biasanya mampir istirahat disini melepas penat jika kondisi siang hari pasti sangat panas karena terbuka. Karena pasti akan mampir disini jadi saya anggap aja ini adalah pos 5.

Pos 5 ke pos 6 (  4004’33.5” S 119042’55.6” E ) ±731 MDPL ±30 Menit
Pos 6 Nepo bersama FIKES Umpar Doc : 2012
Star dari batu pos 5 ambillah nafas panjang persiapan kekuatan berjalan ditengah terik jika siang hari. Namun sepanjang jalan ini melewati padang savana dan terlihat bukit teletubis hijau yang tak mungkin terlihat bagi yang lewat malam. Rutenya gak terlalu nanjak namun terasa panjang hingga melewati sungai kecil musiman yang sekitarnya tanahnya merah ( tanah liat ), tak lama setelah itu landai dan terlihat ujung hutan yang merupakan tanda pos 6, di pos 6 suasananya tertutup dan ada sungai dekatnya sehingga kebanyakan camp ditempat ini sebagai tempat star untuk kepuncak.

Pos 6 – Puncak (  4004’41.3” S 119043’15.9” E ) ±694 MDPL ±30 menit
Pos 6 Nepo Pembuatan Trianggulasi Doc: 2014
Jika camp di pos 6, sebaiknya naik jam jam 5 subuh biar dapat melihat sunset dari ufuk timur, rute nya melewati hutan belantara jalur motor, tak jauh dan tak nanjak banget lalu dapat pertigaaan yang merupakan kaki bukit Nepo dengan penanda arah puncak ke kiri. Dari sini baru nanjak banget hingga ke puncak karena penanda kekanan merupakan jalur petani ke kampung Bukere Kabupaten Sidrap. Semakin mendekati puncak semakin rasanya lutut mau kecium saking miringnya, rutenya selepas hutan akan melewati padang savana jika balik akan terlihat pemandangan wow amazing deretan perbukitan di sekeliling dan kota Parepare dengan hamparan laut lepas nya terlihat.
Jalur Menuju Puncak Nepo. Doc 2019
 Tiba dipuncak luasnya cukup untuk mendirikan 2-3 tenda kecil. Ditandai dengan trianggulasi sekitar 50cm merupakan titik tertringgi perbatasan tida daerah Kota parepare kabupaten sidrap dan Barru. Terlihat sekeliling perbukitan, kincir angin raksasa pembangkit listrik tenaga angin pertama Indonesia sampai danau Sidenreng dan danau Tempe juga terlihat. Di puncak sangat tepat untuk lokasi camp namun tidak ada sumber air jadi harus membawa secukupnya dari sungai pos 6.
Puncak Bulu Nepo.
Doc : Pembuatan Trianggulasi ( Kiri 2014). HUT RI ( Kanan 2019)

Tips dan Info Camping ke Bulu Nepo :
  • Berangkatlah pagi biar gak terlalu dapat terik siang dalam perjalanan untuk dapat menikmati pemandangan sekitar perjalanan.
  • Targetkan nginap di pos 4 atau puncak sehingga dapat menikmati sunset dan sunricenya langsung dari lokasi camp.
  • Pos air hanya ada di pos desa, pos 2, pos 4, pos 6.
  • Bawalah bahan makanan yang lezat sehingga suasana camping mu asyik.

Salam Sehobbi,
Tetap Mendaki.






0 komentar:

Posting Komentar

 
;