Puncak Tertinggi Pulau Sulawesi. Pegunungan Latimojong Puncak
Rante Mario 3478 MDPL
Pendakian Perdana kepuncak tertinggi Pulau Sulawesi beranggotakan
4 orang. Kak Imam, Kak Bas, Herman, dan Saya.
Perjalanan star dari Kota Parepare menuju Kabupaten Enrekang.
Perjalanan di lalui dengan kendaraaan roda dua. Dengan bekal dua buah carel besar dan 3 daypack
kami berangkat berpasang-pasangan. Sekitara jam 09.00 kami meninggalkan secret
MAPALA SALAWAT. Pendakian ini merupakan pendakian perdanaku ke Latimojong
setelah lama kumimpikan kesana juga sepertinya perjalanan perdana ke daerah
Baraka daerah jalur menuju pegunungan latimojong. Perjalanan saya lalui dengan
semangat yang mengebu-gebu meskipun dengan beban yang berat di motor. Herman
yang bertubuh lumayan kekar saya bonceng dengan motor Vega-R ku. Tak terasa
sudah masuk daerah Kabupaten Enrekang dan jalan sudah semakin berliku-liku.
Kecepatan motorku pun masih tetap kupacu sekitaran 70-80 km/jam. Tak beberapa lama dijalur yang
berkelok-kelok saya melalui jalan yang bergelombang dan bisa juga dikata sudah
berlubang ang cukup dalam. Dengan
carel didepan dan satu carel dipunggung Herman saya tidak mampu mengimbangi
motor sehinggi terjatuh parah. Saya dan Herman terjatuh sesaat namun motor
terlempar jauh kebawah karena turunan. Motor hancur rusak parah bagian depan
dan tidak bias lagi digunakan. Bagian bambu depan bengkok beserta segitiga
motor. Lampu dan tengkorak terpecah namun sayap untunglah masih utuh. Kondisi
Herman hanya shok karena tidak jauh terhempas karena ada carel dipunggungnya.
Sedang saya luka berdarah bagian bahu, punggung, dan betis karena ikut
terhempas saat motor terjatuh. Saya
baru sadar ketika motor dan semua team dirumah salah seorang warga dekat tempat
kami terjatuh. Luka berdarah ku diobati. Namun yang terasa sakit adalah bagian
betis yang sepertinya luka dalam karena terbentur. Setelah istirahat sejenak
saya ditanya kondisiku apa masih bisa atau batalkan saja dulu karena melihat
kondisi lukaku. Namun semangat ku untuk ke Latimojong yang sangat besar dan
memang sudah lama sekali berkeinginan kesana tapi dihalangi terus sakit pada
betisku tidak saya hiraukan. Padahal sakit pada betisku terasa saat saat
melangkah berpijak. Sakitnya sakit sekali tapi tidak ingin saya bilang supaya
perjalanan tidak dibatalkan. Kebetulan tuan rumah berbaik hati akan membantu
memperbaiki motorku dibengkel tetangganya. Keputusan akhirnya saya dan Herman
melanjutkan perjalanan dengan mobil panther dan Kak Imam dan Kak Bass menunggu
dititik pertemuan daerah Baraka. Jam sudah jam 16.00 sore. Saya dan Herman naik
mobil Panther bersama carel dan Daypack. Sekitar jam 18.00 lewat magrib saya
dan Herman diturunkan di depan Puskesmas Baraka. Menyusul pula sudah tiba Kak
Imam dan Kak Bass dengan motor. Kami menuju Ke sebuah perumahan dalam kompleks
SD teman lama Kak Imam yang juga basecamp KPA Lembayung Baraka. Sampai disana
syukurlah bertemu teman lamanya yang bernama Kak Indra namun teman-teman KPA
Lembayung tidak ada berhubung lagi ada kesibukan semua. Kami menginap disana.
Pagi hari menjelang siang kami memutuskan mengendarai roda 4 yang
biasanya masuk ke Desa Latimojong. Yang kami dapat mobil truk pendek dengan
harga sewa Rp.25.000 /org. namun informasi supirnya hanya sampai Dusun Rante
Lemo. Dusun paling ramai didesa Latimojong. Kami naik truk
0 komentar:
Posting Komentar