Siapapun
suami didunia ini pasti selalu mendambakan istri yang sholehah, namun seperti
apakah istri yang sholehah itu. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW ciri istri yang
sholehah adalah:
“Apabila
diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, dan apabila
suaminya tidak ada dirumah, ia menjaga diri dan harta suaminya.” (HR.Ahmad dan
An-Nasa’i, di Hasan-kan oleh Albani dalam Irwa’ no.1786)
Mempunyai
istri sholehah merupakan kebahagiaan yang tidak terungkapkan, dan istri yang
sholehah adalah perhiasan yang terindah sebagaimana sabda nabi:
“Dunia
adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan) dunia
adalah wanita (istri) shalihah.” (HR.Muslim dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash)
Seorang
istri yang baik akan berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
tanggung jawabnya. Walaupun terkadang timbul perasaan malas atau berat untuk
melaksanakan sesuatu yang menjadi kewajibannya, tetapi hendaknya diingat bahwa
keridhaan suami lebih diutamakan diatas perasaannya. Lihatlah apa yang
dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam ketika Aisyah
Radhiyallahu ‘anha bertanya:
“Siapa
diantara manusia yang paling besar haknya atas (seorang) istri?” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam menjawab, “Suaminya.. “ (HR. Hakim dan
Al-Bazzar)
Dengan
taat kepada suami dan tentunya dengan menjalankan kewajiban agama lainnya,
dapat mengantarkan istri kepada surga-Nya. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu
Hibban dan di shahihkan oleh Al-Albani:
“Bila
seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu dan berpuasa pada bulan
Ramadhan dan memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka kelak
dikatakan kepadanya: “masuklah dari pintu surga mana saja yang engkau
inginkan.”
Kemudian
hendaklah istri mengingat akan besarnya hak suami atas dirinya, sampai-sampai
seandainya dibolehkan sujud kepada selain Allah maka istri diperintahkan untuk
sujud kepada suaminya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
aalihi wasallam:
“Andaikan
saja dibolehkan seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan
istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi: Hasan Shahih)
Terlalu
banyak peluang bagi seorang istri untuk beribadah kepada Allah dalam rumah
tangganya dan terlalu mudah dalam memperoleh pahala dalam kehidupan suami
istri. Namun sebaliknya terlalu mudah pula seorang istri terjerumus kepada dosa
besar kalau melanggar ketentuan yang telah Allah gariskan. Yang perlu diingat
oleh istri ialah agar berupaya mengikhlaskan niat hanya untuk Allah dalam
melaksanakan kewajibannya sepanjang waktu..
Apabila
diperintah oleh suaminya, istri diwajibkan untuk mentaati. Dan apabila suaminya
tidak ada dirumah, istri harus pandai menjaga dirinya dan kehormatannya serta
menjaga amanah harta suaminya. Istri yang demikian ini akan dijaga oleh Allah
sebagaimana Firman-Nya:
“
..maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah telah memelihara (mereka).”
(An-Nisa’: 34)
Adapun
kriteria pertama dan shalihah; Imam As-Sindi mengatakan dalam bukunya Khasyiah
Sunan Nasai juz 6 hal 377:
“Menyenangkan
bila dipandang itu artinya indahnya penampilan secara dzahir serta akhlaq yang
mulia. Juga terus menerus menyibukkan diri dalam taat dan bertaqwa kepada
Allah.”
Banyak
hal yang dapat menyenangkan hati suami, diantaranya: penampilan diri agar enak
dipandang, dan berbicara dengan menggunakan tutur yang menyenangkan serta dalam
hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman.Pertanyaan
yang harus kita jawab kalu sebagai suami”Apakah istri kita sudah menjadi istri
yang sholehah? Kalau sebagai Istri” Apakah anda sudah menjadi istri yang
sholehah bagi suami anda? Coba kita renungkan dan hayati pertanyaan ini , dan
semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar